70. RESONANSI JIWA : CINTA DAN PERKAWINAN

Resonansi jiwa Cinta dan perkawinan

Satu hari, seorang murid bertanya pada gurunya, "Wahai guru jelaskan pada saya apa arti cinta? Dan bagaimana saya bisa menemukannya?”

Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas di depan sana. Berjalan lah, berjalan lah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambil lah satu saja rantingnya. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta itu"

Murid itu pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Melihat hal itu gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satu ranting pun?"

Si murid menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali. Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tidak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tidak aku ambil ranting tersebut. Saat ku melanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting-ranting yang kutemukan kemudian tidak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatang pun pada akhirnya"

Mendengar penjelasan muridnya sang guru kemudian menjawab dengan bijak, "Ya, itulah cinta anakku. Kamu telah menemukan arti cinta yang sebenarnya”.

Di hari yang lain, murid itu kembali bertanya pada gurunya, "Guru apa itu perkawinan? Dan bagaimana saya bisa menemukannya?"

Si guru itu pun langsung menjawab "Anakku di depan sana ada sebuah hutan yang subur sekali. Berjalan lah, berjalan lah tanpa boleh mundur kembali dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan"

Murid itu pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar, juga bukan pohon yang subur, dan tidak juga terlalu tinggi. Pohon itu ternyata biasa-biasa saja.

Guru itu bertanya, "Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?"

Murid itu pun menjawab, "Guru berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya". Jawab si murid.

Mendengar hal itu gurunya pun kemudian menjawab, “Iya anakku, itulah perkawinan".


Classy People
Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak akan pernah ditemukan. Cinta ada di lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan, tiada suatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Jadi terimalah cinta itu apa adanya.

Dan perkawinan, perkawinan adalah kelanjutan dari Cinta. Yang merupakan proses untuk mendapatkan kesempatan yang lebih baik. Ketika kita mencari yang terbaik diantara pilihan yang ada, maka akan mengurangi kesempatan untuk mendapatkannya. Ketika kesempurnaan ingin kita dapatkan, maka sia-sialah waktu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena sebenarnya kesempurnaan itu tidak pernah ada.


Untuk mp3 nya silahkan download di link berikut ini:
Resonansi Jiwa : Cinta dan Perkawinan mp3


Cerita Resonansi Jiwa Terbaru

0 Response to "70. RESONANSI JIWA : CINTA DAN PERKAWINAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel