3. RESONANSI JIWA : ANJING KECIL

Resonansi jiwa anjing kecil

Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya. Ketika dia mendekati kandang kuda dia mendengar binatang besar itu memanggilnya.

“Hai anjing kecil, kamu pasti masih baru disini ya, cepat atau lambat kamu akan mengetahui kalau pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya, karena saya bisa mengangkut banyak barang untuknya. Saya kira binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya.” Ujar kuda dengan sinis.

Anjing kecil itu pun menundukkan kepalanya dan pergi. Tapi dari kandang sebelah ia mendengar suara seekor sapi.

“Hai anjing kecil tahukah kamu bahwa saya adalah binatang paling terhormat disini. Sebab nyonya disini membuat keju dan mentega dari susu saya. Hhh, kamu tentu tidak berguna bagi keluarga disini.” Ujar sapi dengan nada mencemooh.

Belum lagi kesedihannya hilang, ia mendengar teriakan domba.

“Hai sapi kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya. Saya lah yang memberi mantel bulu ke pemilik ladang ini, otomatis saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga di sini. Tapi omonganmu soal anjing kecil itu ada benarnya juga. Dia sama sekali tidak ada manfaatnya disini”.

Satu demi satu binatang disitu pun ikut serta dalam pencemoohan itu sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang tersebut.

Ayam pun berkata bagaimana ia telah memberikan telur. Kucing bangga bagaimana ia telah mengenyahkan tikus-tikus pengerat dari ladang itu. Semua binatang sepakat kalau si anjing kecil itu adalah makhluk tak berguna dan tidak sanggup memberikan kontribusi apapun kepada keluarga itu.

Terpukul oleh kecaman oleh binatang- binatang lain anjing kecil itu pun pergi ke tempat sepi dan mulai menangis menyesali nasibnya. Sedih rasanya sudah yatim piatu, dianggap tak berguna dan disingkirkan dari pergaulan.

Dan ternyata tidak jauh dari situ ada seekor anjing tua mendengar tangisan si anjing kecil. Dan kemudian ia menyimak keluh kesah si anjing kecil.

“Anjing tua saya tidak dapat memberikan pelayanan kepada keluarga disini, sayalah hewan yang paling tidak berguna disini”.

Karna terharu anjing tua itu pun berkata, “Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, dan kamu tidak akan bisa memberikan telur, susu ataupun bulu. Tetapi bodoh sekali rasanya jika kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk membawa kegembiraan”.

Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan tampak amat lelah karena perjalanan jauh di panas terik matahari. Anjing kecil itu pun berlari menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat ke pelukannya.

Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan anjing kecil itu pun berguling- guling di rumput dan disertai tawa ria mereka.

Akhirnya pemilik ladang itu pun memeluk dia erat-erat dan mengelus-ngelus kepalanya dan berkata,

“Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna bila kau menyambutku dengan semesra ini anjing kecil, kamu sungguh yang paling berharga disini di antara semua binatang-binatang yang ada di ladang ini. Walaupun kamu kecil tapi kamu memberikan kasih sayang yang sangat besar”.

Resonansi jiwa Full 93 judul teks dan mp3

Classy People

Jangan sedih ketika kita tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain, karena memang tidak memiliki kemampuan untuk itu. Tetapi apa yang dapat kita lakukan kerjakan lah itu dengan sebaik-baiknya. Janganlah anda sombong jika kita bisa banyak melakukan beberapa hal kepada orang lain. Karena orang yang tinggi akan direndahkan dan orang yang rendah hati akan ditinggikan. Selalu begitu untuk seterusnya.

Untuk mp3 nya silahkan download di link berikut ini:
Resonansi Jiwa : Anjing Kecil mp3




0 Response to "3. RESONANSI JIWA : ANJING KECIL"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel