7. Resonansi Jiwa : Duka di Perjalanan

Cerita motivasi Resonansi Jiwa Duka di Perjalanan

Dari kejauhan lampu lalu lintas di perempatan itu masih menyala hijau, seorang pria sebut saja Jack segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tidak mau terlambat apalagi perempatan cukup padat, sehingga lampu merah menyala cukup lama. Lampu berganti kuning hati Jack berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah menyala, jack bimbang haruskah ia berhenti atau terus jalan.

“Ahh.. Aku tidak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak” Pikir Jack sambil terus melaju.

Tetapi tiba-tiba ia mendengar suara peluit, dan diseberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti.

Jack pun menepikan kendaraan sambil mengumpat dalam hati, dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu, dan tak lain adalah Bobby, teman mainnya semasa SMA dulu.

Kemudian Jack melompat keluar sambil membuka kedua lengannya sambil berkata “Hai bob, senang sekali ketemu kamu lagi”.

“Hai jack” Jawab bobby tanpa senyum,

“Waduh sepertinya saya kena tilang lagi neh. Saya memang agak buru-buru Bob, maklum hari ini istri saya ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya, tentu aku tidak boleh terlambat kerumah donk. Istri saya sudah menunggu dirumah masalahnya” Jack mencoba berkilah.

“Hmmm.. Saya mengerti, tapi sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi lampu merah di persimpangan ini, Sekarang berikan SIM mu Jack”. Jawab Bobby

Dan kemudian ia menulis sesuatu dibuku tilangnya, melihat sikap Bobby yang dingin Jack masuk ke mobil dan memandangi wajah Bobby dengan penuh kecewa. Dibukanya kaca jendela itu sedikit cukup untuk memasukkan surat tilang. Tanpa berkata-kata bobby kembali ke posnya.

Jack mengambil surat tilang yang diselipkan bobby di sela kaca jendela. Tapi ternyata SIMnya dikembalikan bersama dengan sebuah nota tulisan tangan bobby yang isinya adalah:

“Halo jack, tahukah kamu aku dulu mempunyai seorang anak perempuan, sayang dia telah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah. Pengemudi itu dihukum penjara selama tiga bulan, begitu bebas ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada, kami terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai kami seorang anak agar dapat kami peluk. Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu, betapa sulitnya Jack. Begitu juga kali ini. Maafkan aku teman, doakan agar permohonan kami terkabulkan, berhati-hatilah dijalan. Salam Bobby”.

Setelah membacanya Jack terhenyak dan langsung mencari Bobby, tapi ia telah meninggalkan pos. Dan sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan dengan hati tak menentu sambil berharap kesalahannya dimaafkan.

Classy people..

Tidak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain, bisa jadi tawa kita tidak lebih dari duka rekan kita. Hidup ini sangat berharga, jalanilah dengan penuh hati-hati.

Untuk mp3 nya silahkan download di link berikut:
Resonansi Jiwa : Duka di Perjalanan mp3

Untuk Semua Judul Resonansi Jiwa silahkan lihat di link di bawah ini:
Resonansi Jiwa Lengkap 93 Judul

0 Response to "7. Resonansi Jiwa : Duka di Perjalanan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel