22. RESONANSI JIWA : JENDELA RUMAH SAKIT

Resonansi jiwa Jendela rumah sakit

Dua orang pria sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit, seorang diantaranya menderita penyakit yang mengharuskannya duduk ditempat tidur, satu jam setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan sekali tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada dikamar itu. Sedangkan pria yang lain harus berbaring lurus diatas punggungnya.

Setiap sore mereka saling berbincang selama berjam-jam. Ketika pria yang tepat tidurnya berada dekat jendela diperbolehkan untuk duduk. Ia menceritakan tentang apa yang terlihat diluar jendela kepada teman sekamarnya. Selama satu jam itulah pria kedua merasa begitu senang, dan bergairah membayangkan betapa indahnya diluar sana.

”Eh kamu tahu ngak? Diluar sana ada sebuah taman dengan kolam yang sangat indah. Itik, angsa, berenang dengan cantik. Sedangkan ditepi kolam ada anak-anak yang bermain perahu-perahuan. Papa mamanya berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi macam-macam bunga bewarna-warni. Wow Suatu senja yang sangat indah.” Kata pria yang berada didekat jendela itu dengan bersemangat.

Mendengar ceritanya temannya, pria yang berbaring memejamkan mata sambil membayangkan semua keindahan yang diceritakan oleh temannya tadi. Perasaannya menjadi lebih tenang dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat, percaya dirinya semakin bertambah.

Pada suatu sore yang lain. Pria yang duduk didekat jendela menceritakan parade karnaval yang sedang melintas disana. Meski pria yang kedua tidak dapat mendengar suara parade tersebut, namun ia dapat melihatnya melalui pandangan mata pria pertama yang menggambarkan semuanya itu dengan kata-kata yang indah. Begitulah seterusnya, dari hari kehari, minggu ke minggu, hingga bulan kebulan, dan hingga suatu pagi pria yang berbaring didekat jendela itu meninggal dunia dengan tenang di dalam tidurnya.

Temannya yang satu kamar itu menjadi sangat sedih, kemudian ia minta perawat agar  dapat pindah ke tempat tidur temannya tadi. Dengan perlahan dan merasa kesakitan pria itu memaksakan dirinya untuk bangun. Dia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela rumah sakit. Betapa senangnya akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan tersebut, hatinya tegar. Perlahan ia mengeluarkan kepalanya ke jendela disamping tempat tidurnya, dan apa yang dilihatnya? Ternyata jendela itu menghadap kesebuah tembok kosong.

Resonansi jiwa Jendela rumah sakit

Karena bingung ia bertanya pada perawat, “Apa yang membuat temanya yang sudah meninggal tersebut bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah dibalik jendela itu!”
Dan perawat itupun menjawab bahwa “Sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta, bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun, barangkali ia ingin memberimu semangat hidup.” Ujar perawat tersebut.

Classy People
Kita percaya setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarkannya. Setiap kata adalah layaknya pemicu, yang mempu menelisik sisi terdalam hati manusia dan membuat kita melakukan sesuatu. Kata-kata akan selalu memacu dan memicu kita untuk menggerakkan semua anggota tubuh kita, dalam berpikir dan bertindak. Kita percaya dalam kata-kata tersimpan kekuatan yang sangat kuat, dan kita telah sama-sama melihatnya dalam cerita tadi.

Kekuatan kata-kata akan selalu hadir pada kita yang percaya. Kita percaya kata-kata yang santun, sopan, penuh dengan motivasi bernilai dukungan memberikan kontribusi positif dalam setiap langkah kita. Ada hal-hal yang mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Menyampaikan keburukan sebanding dengan setengah kemuraman. Namun menyampaikan kebahagiaan akan melipat gandakan kebahagiaan itu sendiri.


Untuk mp3 nya silahkan download di link berikut ini:

Untuk semua judul Resonansi Jiwa silahkan lihat di link berikut ini:

0 Response to "22. RESONANSI JIWA : JENDELA RUMAH SAKIT"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel