29. Resonansi Jiwa : Menolong bukanlah sebuah Pekerjaan

Resonansi jiwa - menolong bukanlah sebuah pekerjaan

Seorang pria yang sedang mengendarai mobilnya, tiba-tiba berhenti ketika melihat seorang wanita tua, membutuhkan pertolongan. Walaupun dengan wajah tersenyum, wanita tua itu tetap merasa khawatir.

Setelah menunggu beberapa jam, tidak seorang pun yang bisa dimintai pertolongan, kecuali hanya pemuda tersebut yang ada di lokasi. Pria tersebut penampilannya tidak terlalu baik, wanita tua itu dapat merasakan kalau dirinya begitu ketakutan, berdiri sendirian dalam cuaca yang begitu dingin.

“Maaf Bu, saya kemari untuk membantu Anda, dan kenapa Anda tidak menunggu di dalam mobil saja, bukankah di sana lebih hangat? Ohya, nama saya Brian.”
Dan si wanita tua itupun masuk ke dalam mobil untuk menghangatkan dirinya. Sementara Brian masuk ke dalam kolong mobil wanita tua tersebut untuk memperbaiki yang rusak.

Akhirnya, ia pun selesai, tetapi ia kelihatan begitu kotor dan lelah. Wanita tua itupun membuka kaca jendela mobilnya dan berbicara kepadanya, “Saya dari Saint Louis, kebetulan lewat dijalan ini. Saya sungguh merasa tidak cukup hanya mengatakan terima kasih kepada anda atas pertolongan yang sudah diberikan.”

Dan wanita tua itupun akan membayar berapapun jumlah yang diminta oleh Brian, karena ia membayangkan apa yang akan terjadi jika lelaki tersebut tidak menolongnya.

Brian hanya tersenyum, “Terima kasih Bu atas perhatian anda, tapi menolong orang bukan pekerjaan, karna itu saya tidak layak untuk meminta imbalan dari Anda. Dan saya yakin, apabila menolong seseorang, suatu hari nanti Tuhan juga akan menolong saya dengan tangan yang berbeda, karena amal ini terus berputar. Dan bila Ibu benar-benar ingin membalas jasa saya, suatu saat nanti apabila anda melihat seseorang yang membutuhkan pertolongan maka tolonglah orang tersebut, dan ingatlah kepada saya.

Brian menunggu sampai wanita tua itu menstarter mobilnya dan lalu hilang dari pandangannya.

Setelah berjalan beberapa mil, wanita tua itu melihat cafe kecil. Ia lalu mampir ke sana untuk makan dan beristirahat sebentar. Seorang pelayan wanita datang dan memberikan handuk bersih untuk mengeringkan rambutnya yang basah. Wanita tua itupun memperhatikan sang pelayan yang sedang hamil dan masih begitu muda. Lalu ia teringat kepada Brian.
Setelah wanita tua itu selesai makan dan sang pelayan sedang mengambil kembalian untuknya. Wanita tua itupun pergi secara diam-diam. Setelah kepergiannya, sang pelayan itupun kembali. Si pelayan pun bingung, tidak menemukan wanita tua yang makan di meja itu, tapi ia hanya menemukan secarik kertas dan selembar uang seribu dollar. Ia begitu terharu setelah membaca apa yang ditulis oleh wanita tua tersebut.
Kamu mungkin bingung dengan tulisan saya ini, tapi yang jelas, kamu tidak berhutang apapun pada saya. Karena ada seorang pemuda yang bernama Brian yang telah menolong saya didalam perjalanan. Oleh karena itulah, saya juga ingin menolong kamu. Maka, inilah yang harus kamu lakukan, jangan pernah berhenti untuk memberikan cinta dan kasih sayang.

Malam ketika si pelayan pulang dan akan tidur. Pelayan itu berpikir mengenai uang dan apa yang ditulis oleh wanita tua itu. Bagaimana wanita tua itu bisa tahu kalau ia dan suaminya sangat membutuhkan uang untuk menanti kelahiran bayinya. Ia tahu bagaimana suaminya sangat risau mengenai hal ini. Lalu ia memeluk suaminya yang terbaring di sebelahnya dan memberikan kecupan yang lembut sambil berbisik,” Semuanya akan baik-baik saja Brian, I love you”.

Untuk download mp3 nya silahkan klik link berikut:
Resonansi Jiwa : Menolong bukanlah sebuah Pekerjaan mp3

Untuk Kumpulan semua Resonansi Jiwa klik link berikut:
Kumpulan Resonansi Jiwa Full 93 Judul, Teks dan mp3

0 Response to "29. Resonansi Jiwa : Menolong bukanlah sebuah Pekerjaan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel