6. Resonansi Jiwa : Jessica

Cerita motivasi Resonansi Jiwa Jessica

Pada suatu malam, Budi seorang executive sukses, seperti biasanya sibuk memperhatikan berkas-berkas pekerjaan kantor, yang ia bawa pulang kerumah, karna keesokan harinya ada rapat umum yang sangat penting dengan para pemegang saham.

Ketika sedang asik menyeleksi dokumen kantor tersebut, putrinya Jessica datang mendekati, berdiri tepat disampingnya sambil memegang buku cerita baru. Buku itu bergambar seorang peri kecil yang sangat menarik perhatian Jessica.

“Pa, lihat! Jessi punya buku baru bagus deh”. Jessica berusaha menarik perhatiaan ayahnya.

Budi menengok ke arahnya sambil menurunkan kacamatanya. Kalimat yang keluar hanyalah kalimat basa basi “Wah, bagus ya Jess”.
“Iya papa” Jessica merasa senang, karena ada tanggapan dari ayahnya. “Bacain untuk Jessi dong pa” pinta Jessi dengan lembut.

“Wah, papa sedang sibuk sekali ni, jangan sekarang deh” Sanggah Budi dengan cepat,lalu ia mengalihkan perhatiaannya pada kertas-kertas yang berserakan didepannya.

Jessica diam, tapi ia belum menyerah,dengan suara lembut dan sedikit manja, ia kembali merayu ayahnya “Pa, mama bilang, papa mau baca untuk jessi”.

“Lain kali Jessica, sana! Papa lagi banyak kerjaan nih”. Budi berusaha memusatkan perhatiannya kepada lembar-lembar kertas tadi.

Menit demi menit berlalu, Jessica menarik nafas panjang dan tetap disitu, berdiri ditempat, yang penuh harap dan tiba-tiba ia memulai percakapan lagi “Pa, gambarnya bagus bagus deh, papa pasti suka”.

”Jessica, papa bilang LAIN KALI” Budi membentaknya dengan keras.

Kali ini Budi berhasil membuat Jessica mundur. Matanya berkaca kaca, dan ia bergeser menjauhi ayahnya “iya pa, lain kali aja ya pa” ia masih sempat mendekati ayahnya dan menyentuh lembut tangan ayahnya, ia menaruh buku cerita di pangkuan sang ayah. ”Pa, kalau papa ada waktu, papa baca keras keras ya pa, supaya Jessica bisa dengar”.

Hari demi hari telah berlalu tanpa terasa dua pekan berlalu, namun permintaan Jessica kecil tidak pernah terpenuhi. Buku cerita peri kecil belum pernah dibacakan bagi dirinya, hingga suatu sore terdengar suara hentakan keras.

Beberapa tetangga melaporkan dengan histeris, bahwa Jessica kecil terlindas kendaraan seorang pemuda mabuk yang melajukan kendaraannya dengan kencang di depan rumah Budi.

Tubuh Jessica mungil terlempar beberapa meter. Dalam keadaan yg begitu panik,ambulance di datangkan secepatnya. Selama perjalanan menuju rumah sakit Jessica kecil sempat berkata dengan begitu lirih; ”Papa, Mama, jessi takut pa, Jessi sayang papa dan mama”

Darah segar terus keluar dari mulutnya,hingga dia tidak tertolong lagi ketika sesampainya dirumah sakit terdekat.

Kejadian hari itu begitu mengguncang hati nurani budi, tidak ada lagi waktu tersisa untuk memenuhi sebuah janji. Kini yg ada hanyalah penyesalan. Permintaan sang buah hati yang sangat sederhanapun tidak ia penuhi.

Masih segar terbayang dalam ingatan Budi, tangan kecil anaknya yang memohon kepadanya untuk membacakan sebuah cerita. Kini, sentuhan itupun sangat berarti sekali.

Sore itu setelah segalanya berlalu, yang tersisa hanyalah keheningan dan kesunyian hati. Canda dan riang Jessica kecil , tidak akan terdengar lagi.

Budi mulai membuka buku cerita peri kecil yg diambilnya perlahan dari obokan mainan Jessica dipojok ruangan. Bukunya sudah tidak baru lagi, sampulnya sudah usang dan koyak. Beberapa coretan tak berbentuk, menghiasi lembar lembar halamannya seperti sebuah kenangan indah dari Jessica kecil.

Budi menguatkan hati dengan mata yg berkaca kaca. Ia membuka halaman pertama dan membacanya dengan suara keras.Tampak sekali ia berusaha untuk membacanya dengan keras. Ia terus membacanya dengan keras-keras, halaman demi halaman, dengan berlinang air mata.

”Jessi, dengar! papa baca buatmu nak” selang beberapa kata, hatinya pun memohon lagi “Jessi, papa mohon ampun nak, papa sayang sama Jessi.” Seakan setiap kata dalam bacaan itu, begitu menggores lubuk hatinya.

Tak kuasa menahan sakit, Budi bersujud dan menangis, memohon kepada Tuhan untuk diberi satu kesempatan lagi. Untuk belajar MENCINTAI.

Untuk mp3 nya bisa di download di link berikut:
Resonansi Jiwa : Jessica mp3

Untuk Semua Judul Resonansi Jiwa bisa dilihat di link berikut:
Resonansi Jiwa Lengkap 93 Judul

0 Response to "6. Resonansi Jiwa : Jessica"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel