64. RESONANSI JIWA : BUNYI YANG BERARTI

Resonansi Jiwa Bunyi yang berarti

Suatu hari seorang dari desa mengunjungi temannya di kota. Bunyi ribut mobil-mobil dan derap orang yang lalu lalang sangat mengganggu orang desa itu.

Kedua orang itu kemudian berjalan dan tiba-tiba orang desa itu berhenti, menepuk pundak temannya dan berbisik, “Berhenti sebentar, apakah kamu mendengar suara yang aku dengar sekarang?”.

Teman kotanya itu menoleh kearah orang desa itu sambil tersenyum dan kemudian berkata, “Yang saya dengan hanyalah suara klakson mobil serta suara orang-orang yang lalu lalang, memang apa yang kau dengar?”.

“Ada seekor jangkrik di dekat sini dan saya bisa mendengar suara nyanyiannya” jawab si teman yang dari desa itu.

Teman dari itu mendengarkan dengan penuh perhatian, kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata “Saya pikir kamu hanya bergurau, tidak ada jangkrik kok disini. Dan seandainya ada bagaimana mungkin orang bisa mendengar suaranya di tengah kebisingan jalan seperti ini. Jadi aku pikir kamu bisa mendengarkan seekor jangkrik itu aneh”.

Kata orang desa itu “Ya, ada, ada satu ekor yang bernyanyi di sekitar sini sekarang ini”. Orang desa itu berjalan kedepan beberapa langkah lalu berdiri di samping tembok suatu rumah. Disitu ada tanaman yang tumbuh merambat lalu ia memetik beberapa daun dan dia atas daun itulah terdapat seekor jangkrik yang bernyanyi keras sekali.

Teman dari kota itu kini melihat jangkrik itu dan dia pun mulai bisa mendengarkan suara nyanyiannya.

Ketika mereka berjalan orang kota ini berkata kepada teman desanya, “Kamu secara alami bisa mendengar lebih baik dari kami”.

Orang desa itu tersenyum kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berkata “Saya tidak setuju dengan pendapatmu, orang desa sebenarnya tidak bisa mendengar lebih baik dari orang kota. Sekarang lihat, saya akan memperlihatkan nya kepadamu”.

Lalu orang desa itu mengambil uang logam dan menjatuhkannya di trotoar. Bunyi uang logam itu membuat orang desa kembali menoleh ke arahnya. Kemudian orang desa itu memungut uang itu dan menyimpannya kembali di kantongnya.

Dan kedua orang itu kembali berjalan-jalan. Perlahan orang desa itu berkata, “Tahukah kamu sobat, suara uang logam itu tidak lebih keras daripada nyanyian jangkrik tadi. Meski demikian banyak orang kota mendengarnya dan menoleh ke arahnya. Tapi di lain pihak saya adalah satu-satunya orang yang mendengar suara jangkrik itu. Alasannya tentu bukan bahwa orang desa bisa mendengar lebih baik daripada orang kota, tidak.

Alasannya adalah bahwa kita selalu mendengar dengan lebih baik hal-hal yang biasanya kita perhatikan.


Classy People

Seringkali ketika kita dalam masalah kita berteriak memohon pertolongan pada Tuhan dan kita merasa Dia diam saja. Ketika membaca cerita ini akhirnya pun kita tersadar sebabnya bukan karena Tuhan tidak menjawab, tapi karena kita lebih fokus pada diri kita sendiri dan permasalahan yang terjadi, daripada fokus pada Tuhan dan pertolongan yang diberikan-Nya.


Untuk mp3 nya silahkan download di link berikut ini:
Resonansi Jiwa : Bunyi yang Berarti mp3

Resonansi Jiwa lengkap 93 judul Teks dan mp3

0 Response to "64. RESONANSI JIWA : BUNYI YANG BERARTI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel