SEDEKAH, AMAL NABI MUSA YANG LEBIH DICINTAI ALLAH DARI AMAL LAINNYA

Keutamaan Bersedekah

Dalam kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam Al Ghazali, diceritakan dialog antara Nabi Musa As dengan Allah SWT:

Musa : "Wahai Allah aku sudah melaksanakan ibadah. Manakah di antara ibadahku yang membuat Engkau senang. Apakah shalatku?
Allah : "Shalatmu itu untukmu sendiri. Karena shalat membuat engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar.”

Musa : “Apakah dzikirku?”
Allah : “Dzikirmu itu untukmu sendiri. Karena dzikir membuat hatimu menjadi tenang.”

Musa : “Puasaku ?”
Allah : “Puasamu itu untukmu sendiri. Karena puasa melatih diri memerangi hawa nafsumu"

Musa : ”Lalu ibadah apa yang membuat Engkau senang ya Allah?"
Allah : ”Sedekah. Tatkala engkau mem- bahagiakan orang yang sedang kesusahan dengan sedekah, sesungguhnya Aku berada disampingnya. "


Dari dialog tersebut, kita pahami bahwa ternyata shalat, puasa dan dzikir masih belum membuat Allah menjadi senang, meski ibadah tersebut sangat tinggi nilai pahalanya. Kenapa demikian? Karena ibadah tersebut hanya berdampak baik terhadap pribadi pelakunya, tetapi tidak mengandung manfaat bagi orang lain.

Sedangkan sedekah merupakan amal perbuatan yang bukan hanya berpahala bagi dirinya, tetapi juga membuat bahagia orang lain.  Amal perbuatan yang membahagiakan orang lain, terutama yang sedang mengalami kesulitan, adalah perbuatan yang sangat disukai oleh Allah Ta’ala. Perbuatan seperti inilah yang membuat Allah menjadi senang.

Abdul Aziz bin Umair Ra berkata,  “Shalat hanya mengantarkanmu sampai setengah perjalanan surga. Puasa mengantarkanmu hingga ke depan pintu surga. Dan sedekah memasukanmu ke dalamnya (surga)”

Menurut Abdul Aziz, bahwa seseorang yang hanya tekun shalat dan puasa tetapi tidak bersedekah, maka ia belum memenuhi syarat untuk masuk surga. Orang seperti ini hanya layak sampai di pintu surga saja. Dan sedekah merupakan ibadah penyempurna untuk memasukkannya ke dalam surga.

Oleh karenanya, para ulama memberi warning Bila seseorang hanya sibuk dengan ibadah ritual saja (shalat, dzikir, puasa, haji, dsb), maka jangan dulu merasa puas dan bangga.  Karena itu tandanya ia hanya mencintai dirinya sendiri, dan belum sepenuhnya mencintai Allah. Padahal dalam Al-Qur’an, Allah berulang kali memerintahkan hambanya untuk bersedekah.

Surat Al-baqarah Ayat 261

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui".
(QS. Al-Baqarah : 261)


Surat Ali imran Ayat 92

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.
(QS. Ali Imran : 92)

Bila seseorang mengabaikan perintah Allah untuk bersedekah maka itu berarti ia tidak mencintai Allah.

Sedekah merupakan suatu perbuatan yang menjadi salah satu ciri bagi orang bertaqwa. Allah berfirman:

Surat Al-baqarah Ayat 2
Surat Al-baqarah Ayat 3

“Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugrahkan kepada mereka”.
(QS. Al-Baqarah : 2-3)

Wallahu a’lam.

0 Response to "SEDEKAH, AMAL NABI MUSA YANG LEBIH DICINTAI ALLAH DARI AMAL LAINNYA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel