50. RESONANSI JIWA : KISAH SANG TIKUS

Resonansi Jiwa Kisah Sang Tikus

Suatu hari seekor tikus sedang mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan isterinya saat membuka sebuah bungkusan. Mungkin di dalam bungkusan itu ada makanan pikirnya? Tapi ia terkejut sekali, karna bungkusan itu berisi perangkap tikus.

Lalu tikus itupun berlari kembali ke ladang pertanian itu, untuk mencoba mencari pertolongan pada hewan-hewan yang ada di sana.

Sang ayam dengan tenang dan sambil tetap menggaruki tanah, mengangkat kepalanya dan berkata, "Ya maafkan aku pak Tikus, aku tahu ini memang masalah besar bagimu, tapi buat aku secara pribadi tidak ada masalahnya tuh. Jadi jangan buat aku sakit kepala ya.!"

Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing dan meminta pertolongan kepadanya. "Wah, aku turut menyesal dengar kabar ini pak Tikus, tetapi tidak ada sesuatupun yang bisa kulakukan kecuali berdoa. Yakinlah, kamu senantiasa ada di dalam doa-doaku!" Hibur sang Kambing kepada sang Tikus.

Mendengar hal itu Tikus pergi meninggalkan kambing dan  kemudian berbelok menuju si sang Lembu. "Hmm Sebuah perangkap tikus yaa, jadi saya dalam bahaya besar yaa hahaha?" Si lembu sambil tertawa mengejek sang Tikus.

Kemudian Tikus itupun kembalilah kerumah dengan kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan juga sedih. Terpaksa menghadapi perangkap tikus itupun sendirian, ia merasa sungguh-sungguh sendiri.

Malampun tiba dan terdengar suara bergema diseluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menangkap mangsanya. Isteri petanipun berlari pergi melihat apa yang berhasil di tangkap oleh perangkap tikus tadi.

Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Dan ular itupun sempat mematuk tangan isteri petani itu. Tubuh si istri petani itupun menggigil dan demam. Dan sudah menjadi kebiasaan setiap orang yg sakit demam obatnya adalah sup ayam segar yang hangat.

Dan tanpa pikir panjang lagi si petani itupun mengasah pisaunya pergi kekandang mencari ayam untuk bahan supnya. Tapi bisa ular itu sungguh berbahaya. Istri petani itu tidak langsung sembuh akhirnya banyak tetangga yang datang membesuk kerumahnya.

Otomatis ia-pun harus menyiapkan makanan, dan terpaksa kambing yang ada di kandang pun di jadikan sajian untuk makanan. Namun lagi-lagi itupun tak cukup. Bisa ular itu tetap  tidak dapat di taklukkan. Si istri akhirnya meninggal dunia. Dan berpuluh-puluh orang datang untuk mengurus pemakaman juga selamatan. Tak ada cara lain lembu yang ada di kandangpun di jadikan panganan untuk puluhan pelayan dan peserta selamatan.

Classy People:

Dari cerita sederhana ini kita bisa ambil pelajaran bahwa jika kita mendengar ada seseorang yang menghadapi masalah, jangan berpikir  bahwa itu tidak ada kaitannya dengan kita, ingatlah bahwa apabila ada perangkap tikus di dalam rumah semestinya seluruh ladang pertanian juga ikut menanggung resikonya.


Untuk mp3 nya silahkan download di link berikut ini:

Untuk Semua Judul Resonansi Jiwa silahkan lihat di link berikut ini:

0 Response to "50. RESONANSI JIWA : KISAH SANG TIKUS"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel